What's in this blog

I don't tell you a lot about theories, you can Google them easily. I tell you about my opinion, which can affect your opinion and open your mind about marketing and branding.

Jumat, 30 Januari 2015

Self-Branding Manajemen Unpar

Tadi pagi ada seorang kerabat mama yang datang ke rumah. Kira-kira begini percakapan saya dengan tante yang saya ga tau namanya : 

T : kuliah dimana?
S : Unpar, tante
T : oh, ambil apa?
S : Ekonomi
T : kalo ke Unpar mah pasti ngambilnya ekonomi ya. Biar cepet ya?
S : ah engga cepet juga tante
T : berapa tahun memangnya, 3,5 kan?
S : engga tante. Saya sih engga.
T : oh jadi 3 tahun ya?

Saya rada bete sih sebenernya. Masa ngambil ekonomi di Unpar dibilang biar cepet lulus? 3 tahun?? kan ajaib. Saya juga pernah denger dari teman bahwa jurusan manajemen itu dinilai jurusan paling "santai" di Unpar. Saya gak percaya. Gimana caranya orang-orang nge-judge seperti itu while they have never been in our position! Cobain dulu bikin proposal bisnis berkali-kali, cobain dulu harus jalanin bisnisnya, cobain dulu bikin jurnal akuntansi, cobain dulu belajar akuntansi biaya. Belum lagi, yang saya rasakan di jurusan saya adalah pasti banyak tugas kelompok setiap semester. Hampir semua mata kuliah ada tugas kelompok. Kalau saya tanya teman saya yang di jurusan lain sih, tugas kelompok dia sedikit. Dipikir ngerjain tugas kelompok itu mudah? Harus ada kesepakatan waktu dan tempat, ada yang free rider, ada yang nyolot. Loh kok saya jadi emosi. 

Setelah hampir 4 tahun kuliah di manajemen Unpar, saya benar-benar merasa apa yang saya alami berbeda dengan ekspektasi saya. Sebelum kuliah, saya pikir kuliah manajemen gitu-gitu aja. Kayak ngulang pelajaran SMA IPS lah. Asik dan bisa banyak main-main pokoknya. Ternyata setelah mengalami sendiri, saya susah payah dan penuh perjuangan. Susah, kuliah di ekonomi Unpar itu susah! Loh, berarti dulu saya juga nge-judge bahwa jurusan manajemen Unpar jurusan yang santai dong? Saya jadi bingung, apakah fakultas ekonomi Unpar, khususnya jurusan manajemen secara langsung maupun tidak langsung menciptakan self-branding "jurusan yang santai". Dari mana branding tersebut berasal? Kalau dibilang dari mahasiswa manajemen sendiri, saya rasa tidak, karena banyak sekali mahasiswa manajemen yang mengeluhkan hal yang sama dengan saya.

Sejujurnya, saya ingin merubah branding jurusan manajemen agar orang awam lebih respect terhadap jurusan ini. Dengan menyandang brand "Unpar", apakah orang-orang akan tetap menganggap jurusan ini "susah masuk susah keluar" atau masih banyak yang seperti tante tadi, yang menganggap 3 tahun sudah bisa jadi sarjana ekonomi? Kenapa saya malah banyak bertanya-tanya ya? Mungkin bisa saya jadikan bahan skripsi saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar