What's in this blog

I don't tell you a lot about theories, you can Google them easily. I tell you about my opinion, which can affect your opinion and open your mind about marketing and branding.

Jumat, 20 Februari 2015

Hoka Hoka Bento atau Hokben?

Saya paling senang kalau ikut kepanitiaan atau acara lalu dapat konsumsi Hoka-Hoka Bento. Rasanya enak sekali dan pas di lidah, kalau makan di restoran biasanya saya pesan nasi dua. Dibandingkan dengan restoran fast foof makanan jepang lain, menurut saya Hoka-Hoka Bento. mempunyai rasa yang paling enak.

Hoka-Hoka Bento didirikan di Jakarta pada 18 April 1985. Meskipun mempunyai nama Jepang, semua produk dan ornamennya berbau Jepang, dan menggunakan bahasa Jepang pada berbagai promosi, namun Hoka-Hoka Bento bukanlah waralaba yang berasal dari Jepang. Hoka-Hoka Bento murni buatan Indonesia, koki pun berasal dari Indonesia. Mungkin karena ini, rasa Hoka-Hoka Bento sangat pas di lidah kebanyakan orang Indonesia.
Gerai Hoka-Hoka Bento pertama

Pada bulan Oktober 2013, Hoka-Hoka Bento melakukan rebranding dalam banyak aspek. Beberapa aspek yang saya amati antara lain :

1. Nama 
Brand Hoka-Hoka Bento yang terpampang di atas pintu masuk restoran, diubah menjadi HokBen. Hal ini mungkin karena dari pihak HokBen sendiri sudah survey dan nama HokBen memang lebih sering dan mudah diucapkan oleh konsumen, maka dari pihak perusahaan memutuskan untuk benar-benar mengganti nama Hoka-Hoka Bento menjadi HokBen



2. Design
Design packaging menjadi terkesan modern, termasuk packaging untuk delivery. Dua ikon yang ada di dalam logo HokBen, yaitu Taro dan Hanako juga terlihat lebih sering muncul di peralatan, seperti di wadah sumpit, tampat minum, dan lain-lain.

3. Interior Design
Restoran dibuat lebih terang dengan strategi pencahayaan yang baru. Beberapa furniture juga diganti menjadi lebih modern. Dekorasi juga menyesuaikan, ada perubahan design dalam dekorasi dan dalam tampilan menu.





4. Jargon
Dulu kita hafal dengan jargon "Ada aja alasan ke Hoka-Hoka Bento". Sekarang HokBen menggunakan jargon "We Make It Better" atau "Bento Made Better". Nada dari jingle pun diubah.



5. Harga
Semua usaha rebranding di atas tentu saja membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Perubahan harga yang sangat signifikan saya rasakan dalam harga Paket Hemat, paket favorit saya semasa SMA (karena paling murah, sesuai dengan namanya). Dulu sekitar saya masih SMP/SMA, yaitu sekitar tahun 2008-2009, harga Paket Hemat masih Rp.10.000 belum termasuk pajak. Sekarang harganya sudah Rp.19.500 sudah termasuk pajak. Fantastis, peningkatan harga hampir mencapai 100%. Yah, walaupun peningkatan dilakukan bertahap, tidak dilakukan sekaligus sebesar Rp. 9.500, tetapi saya akan terus membandingkan harga Paket Hemat yang sekarang dengan yang Rp.10.000. Rasanya esensi "hemat"-nya hilang, gitu.

Paket Hemat

Belum semua outlet HokBen sudah direbranding secara total. Masih ditemukan juga beberapa outlet yang tertulis "Hoka-Hoka Bento" di bagian depan restoran. Beberapa bulan setelah melakukan rebranding, penjualan perusahaan naik sekitar 20%. Namun, menurut saya masih ada hal-hal yang seharusnya bisa diperbaiki oleh pihak HokBen, seperti saat memesan menu beef teriyaki, beef-nya hanya segelintir, bawang bombay-nya penuh. 

Ya, semoga dengan rebranding ini HokBen juga dapat meningkatkan kualitas produk sehingga konsumen selalu puas.

Referensi :
www.hokben.co.id
www.landor.com

1 komentar:

  1. Dear Martha.

    Great article. How do you learn about this, I'm really interested.
    Please contact me via daniel@dreambox.id.
    We're a branding agency in Gading Serpong, near Jakarta.
    Nice to meet you!

    Regards,
    Daniel Hermansyah

    BalasHapus