What's in this blog

I don't tell you a lot about theories, you can Google them easily. I tell you about my opinion, which can affect your opinion and open your mind about marketing and branding.

Minggu, 15 Maret 2015

Brand Name

Saat melakukan pemilihan akan suatu brand name, pemasar harus mempertimbangkan banyak aspek. Brand name harus mencerminkan brand essence dan brand positioning suatu produk. Agar mempunyai brand name yang baik, harus dimulai dari membuat brand strategy yang baik dan konsisten. Brand name yang bagus adalah yang bisa menyentuh sisi emosional konsumen dan pikiran dari konsumen yang tidak aware. Hal ini dapat dicapai jika selaras dengan brand strategy

Brand name bisa dibuat berdasarkan banyak hal :

1. Dari tempat asal brand tersebut dibuat
Fujifilm yang berasal dari Jepang. Nama Fuji berasal dari gunung Fuji yang ada di Jepang. Brand Nokia berasal dari pabriknya yang berada di kota Nokia di Finlandia.

2. Cerminan brand personality produk
Seiko, perusahaan arloji asal Jepang. Seiko merupakan bahasa Jepang yang artinya "sempurna" atau "sukses.

3. Nama karangan
Ini disebut Neologism, yaitu penciptaan kata baru yang sebelumnya tidak ada. Contohnya adalah Kodak. Nama Kodak dibuat karena huruf K terkesan mempunyai karakter yang kuat. Kodak tidak mempunyai arti tapi terdengar positif.

4. Akronim
Singkatan dari nama panjang brand. Banyak bank yang menggunakan ini. Misalnya BCA, BRI, dan BPR.

5. Nama pemilik
Nama pemilik dapat mencerminkan kualitas dan karakter produk. Misalnya pada sekolah musik, ada Rumah Musik Harry Roesli, Purwa Caraka, dan Indra Music School. Nama pemilik juga lazim digunakan dalam sekolah ballet, misalnya Christine Ballet, Taneke Ballet, dan Marlupi Dance Academy.



Sumber nama dapat menciptakan persepsi positif dari sisi emosional konsumen, sekarang hal-hal yang sifatnya sedikit teknis.
Apa yang harus diperhatikan dalam membuat brand name yang baik :

1. Having Positive Associations and Meaning
Sebuah brand name harus mempunyai kesan yang positif dalam sisi emosional konsumen.

2. Providing Consumer Information
Lebih baik lagi jika dalam satu atau dua kata brand name yang singkat itu, Anda sudah dapat memberi sedikit penjelasan tentang produk Anda.

3. Unique and Different
Avoid generic brand name! Brand name harus unik dan berbeda dengan pesaing dalam industri sejenis. Nama yang mirip-mirip belum tentu akan berhasil meningkatkan penjualan, malah bisa dianggap copycat dari brand yang telah ada. Ini akan saya bahas di entry selanjutnya, ya.

4. Being Easy to Spell, Pronounce, and Remember
Tidak usah menciptakan brand name yang susah-susah dengan filosofis tinggi namun penggunaannya tidak praktis. Jika brand name susah diucapkan more likely akan membuat awareness konsumen rendah. Anda juga akan merasa kesulitan saat membuat akun media sosial, misalnya.



Referensi : buku Brand Cookbook

Tidak ada komentar:

Posting Komentar