What's in this blog

I don't tell you a lot about theories, you can Google them easily. I tell you about my opinion, which can affect your opinion and open your mind about marketing and branding.

Minggu, 15 Maret 2015

Branding is a Shortcut

Pertama-tama kita harus mengetahui apa itu brandingAmerican Branding Association mendeskripsikan bahwa branding adalah nama, istilah, tanda, simbol atau desain atau kombinasi dari kesemuanya yang bertujuan untuk mengidentifikasi suatu barang atau jasa dan akhirnya dapat membedakan diri sendiri dengan yang lainnya.

Saya suka pernyataan mengenai branding yang satu ini :
Branding is more than a name and symbol. A brand is created and influenced by people, visuals, culture, style, perception, words, messages, PR, opinions, news media and especially social media. Like when a child is born and given a name, a brand needs nurturing, support, development and continuous care in order to thrive and grow. Some brands have a life cycle and grow old like people. Some brands are timeless and never die, are “born again” or reinvented, while some brands live a short but powerful life and have an iconic legacy.  Lisa Buyer – The Buyer Group

Branding tidak sama dengan brand. Branding adalah kegiatannya. Kegiatan untuk membentuk suatu brand.

Shortcut sendiri adalah jalan pintas. Jika kita memiliki brand management yang baik, brand kita bisa sampai kepada brand equity, dimana brand sudah memiliki brand value. Disinilah branding bisa dikatakan sebagai shortcut.

Shortcut untuk apa? Tentu saja untuk sales, karena tujuan akhir marketing adalah sales, yang berujung pada profit dan sustainability

Untuk lebih jelasnya saya akan menginput gambar dari dosen saya, pemilik www.creasionbrand.blogspot.com :

Pertama, kita harus membangun positioning yang tepat mengenai brand kita. Positioning yang tepat harus selaras antara apa yang kita inginkan ada di benak konsumen dengan apa yang benar-benar ada di benak konsumen. Positioning ini masuk ke dalam feeling and mind konsumen. Dari sinilah shortcut terhadap penjualan bisa terjadi. 

Dosen saya mengibaratkannya seperti jalan tol. Misalnya saya dan teman saya ingin pergi dari Soekarno Hatta, tujuannya sama-sama ke PVJ. Saya lewat tol, teman saya lewat jalan biasa. Siapa yang lebih cepat sampai? Saya tentunya. Nah PVJ itu sales, jalan tol itu ibarat shortcut nya.

Contoh lain, jika ada banyak tukang nasi goreng di suatu jalan besar, ada nasi goreng yang sudah terkenal dan punya nama, misalnya Nasi Goreng Mafia. Kebanyakan orang mungkin akan memilih nasi goreng yang punya nama, meskipun mereka belum pernah coba Nasi Goreng Mafia, tapi akan lebih mudah kalau berkata "Ke Nasgor Mafia aja yuk!" daripada "Ke nasgor yang di sebelah tukang cuci motor yang di kanan jalan situ yuk!"

Contoh terakhir, dosen saya menganalogikannya menggunakan lamaran kerja. Semua surat lamaran bentuknya pasti hampir sama, amplop coklat atau putih yang berukuran besar. Ada berapa ratus amplop yang masuk ke perusahaan setiap harinya, coba? Banyangkan pusingnya HRD melihatnya satu-satu. Belum tentu amplop Anda dibuka. Branding can work this way. Anda bikin saja amplop yang sangat berbeda, misalnya amplop warna pink berbentuk hati. Pasti amplop anda diambil. Pasti. Kemungkinan selanjutnya adalah apakah amplop tersebut dibaca atau dibuang. Ya, menurut saya sih worth it  ya, yang pasti amplop Anda sudah stand out, different, dan mempunyai brand anda sendiri. Shortcut engga? Iya dong!
 

1 komentar:

  1. Blackjack 21 | Casino and poker | DrmCD
    Play Blackjack online with 제천 출장샵 Dr.md for real money. 여주 출장안마 Blackjack is the closest you can come to knowing that 경주 출장마사지 the 안성 출장샵 object 전주 출장샵 of this game is to win.

    BalasHapus