What's in this blog

I don't tell you a lot about theories, you can Google them easily. I tell you about my opinion, which can affect your opinion and open your mind about marketing and branding.

Rabu, 04 Maret 2015

TWG itu Twinings?

Bagi pecinta teh, pasti familiar dengan nama TWG dan Twinings, penyedia teh-teh terbaik di dunia. Waktu itu ketika sedang ngobrol-ngobrol cantik sama teman-teman saya, kami tetiba membahas produk teh, lalu teman berkata, "TWG mah mahal banget, rasanya kurang worth, mending Twinings sekalian". Lalu teman saya yang lain nyeletuk, "Lah emang beda TWG sama Twinings?". Saya juga ikutan "Iya, kirain sama loh, cuma disingkat aja gitu". Ternyata teman-teman saya yang lain pun sependapat dengan saya dan kami baru tahu bahwa TWG dan Twinings adalah dua merek yang berbeda.


TWG adalah merek teh yang berasal dari Singapura sejak tahun 2008. TWG sendiri adalah singkatan dari The Wellness Group. TWG memposisikan dirinya sebagai "the finest luxury tea brand in the world". Tagline ditampilkan cutup jelas di atas logo, yaitu "The Finest Teas of The World". Sungguh menakjubkan, TWG menyediakan lebih dari 800 macam teh yang berasal dari berbagai belahan dunia dan campuran bahan-bahan yang berbeda. Contohnya ada White House Tea -Pai Mu Tan (White Tea). Teh ini mengandung kadar theine yang rendah, mengandung vitamin C dan antioksidan, lalu dicampur dengan beri dan aroma mawar. Saya tidak dapat membayangkan rasa dan aromanya. Saya tidak pernah membayangkan kombinasi teh bisa se-ribet itu.




Kemewahan TWG dapat dilihat dari outletnya. Outlet TWG yang juga menyajikan makanan itu disebut dengan TWG Tea Salon and Boutique. Suasana dibuat seperti ada di toko teh di Inggris. Pencahayaan warna kuning keemasan. Karyawan memakai setelan rapi. Penataan produk dibuat menarik. Furnitur yang digunakan juga terlihat mewah dan mahal.






Soal packaging, TWG cantik sekali. Setiap jenis teh mempunyai packaging yang kontras bedanya. Design modern dengan tetap membawa kesan klasik. Warna-warna yang dipakai seakan-akan menunjukkan harganya yang mahal. Di atas logo TWG terdapat tahun 1837, yang membuat konsumen menganggap TWG didirikan tahun 1837. Padahal tahun tersebut hanya menandakan dibentuknya dewan perdagangan di Singapura. Saya rasa ini salah satu strategi brandingnya agar mereknya terlihat sudah tua dan reliable.



Sedangkan Twinings adalah merek teh yang berasal dari London sejak tahun 1706. Twinings lebih menekankan keunggulan dalam faktor citarasa teh Inggris yang tidak berubah sejak pertama kali Twinings dibuat. Jenis teh Twinings tidak sebanyak TWG tetapi masih bisa dibilang banyak. Produk unggulannya antara lain adalah Earl Grey Tea.





Twinings tidak membuka Tea Salon and Boutique di beberapa negara seperti TWG. Twinings hanya menjual teh. Toko pertamanya masih beroperasi sampai sekarang. Tapi yang membuat saya kagum adalah logo Twinings dari pertama didirikan hingga sekarang tidak pernah dirubah dan menjadi logo tertua di dunia.





Logo TWG terlihat cukup mirip dengan Twinings. Mungkin mereka sama-sama ingin mengasosiasikan logo brand mereka dengan teh Inggris jaman dulu. Saya sebenarnya menaruh kecurigaan pada brand TWG. Brand ini menimbulkan ambiguitas bagi orang awam, karena kebanyakan orang mengira TWG adalah Twinings. Apakah ini juga merupakan strategi TWG untuk mendapatkan pasar Twinings dengan memanfaatkan brand equity yang Twinings miliki?

Soal website juga, lebih menarik TWG daripada Twinings. TWG terkesan lebih modern dan mewah. Twinings terkesan dibuat pada tahun 2009-an dan tidak diperbarui designnya sampai sekarang. Physically, TWG menang deh, segala tentang TWG sangat menarik. Tapi kalau menurut teman-teman saya sih, Twinings rasanya lebih enak. Tetap saya sangat tertarik untuk mencoba TWG karena packagingnya yang super lucu. Setelah mengkonsumsi isinya, mungkin saya bisa koleksi kaleng teh nya :p


1 komentar: