What's in this blog

I don't tell you a lot about theories, you can Google them easily. I tell you about my opinion, which can affect your opinion and open your mind about marketing and branding.

Rabu, 11 Maret 2015

Rebranding Prama Grand Preanger

Setiap hari saya melewati Jalan Asia Afrika sepulang kuliah. Akhir-akhir ini saya notice sesuatu yang berbeda dari hotel besar yang ada di pinggir jalan, yang sudah sangat familiar dan menjadi ikon kota Bandung. Ada yang berbeda dengan hotel Grand Preanger. Nama Grand Preanger yang dipasang besar di pinggir jalan hilang, berganti nama menjadi Prama, lengkap dengan logo barunya. Saya langsung kepikiran, masa Hotel Grand Preanger yang segini gedenya bisa bangkrut sih? 


Ternyata Grand Preanger tidak bangkrut. Jaringan hotel Aerowisata Hotels & Resorts, selaku pengelola hotel Grand Preanger sedang melakukan rebranding terhadap hotel-hotel yang dinaunginya. Aerowisata ingin memperkenalkan konsep baru di tahun 2014, yaitu Authentic Indonesian Hospitality. Hotel-hotel dengan kelas atas atau upscale diberi nama Prama di depan nama lamanya. Hotel kelas menengah diberi nama Kila, dan kelas ekonomi diberi nama Asana. Prama sendiri mempunyai arti "unggul". Hotel Sanur Beach Bali Hotel juga berganti nama menjadi Prama Sanur Beach Bali Hotel.

Logo Prama berupa simbol mahkota yang terbentuk dari gambar lima tangan tertelungkup. Logo ini mengekspresikan citra kelas atas dengan keramahtamahan serta sentuhan sensasi lima indera yang berkarakteristik Indonesia.

Menurut Erik Ramadhan Tubelaka, selaku General Manager Grand Preanger Bandung, ada 5 aspek perubahan yang dilakukan, yaitu sight, sound, smell, taste, dan touch.

1. Sight
Pemakaian tekstil tradisional khas Indonesia yang mempunyai pattern dan warna yang menarik.

2. Sound
Diputarkan alunan musik tradisional Indonesia yang berasal dari berbagai daerah.

3. Smell/Scent
Aromaterapi dan spa modern di Prama Grand Preanger yang menggunakan bunga-bunga dan tanaman yang telah digunakan sejak zaman dulu. Contohnya, digunakan aromaterapi bambu dari Sumatra. Diharapkan hal ini dapat memberikan sensasi tersendiri yang unik bagi tamu.

4. Taste
Menu yang ditawarkan adalah menu-menu khas Indonesia, seperti Nasi Goreng, Rawon, dan Sop Buntut dengan resep dan bumbu-bumbu asli Indonesia

5. Touch
Menurut saya ini paling unik. Di setiap kamar disediakan guling. Guling memang menjadi pelengkap tidur khas Indonesia. Banyak orang Indonesia yang tidak bisa tidur tanpa guling. Prama Grand Preanger menghadirkan sentuhan unik ini kembali.

Perubahan yang terlihat di Prama Grand Preanger setelah renovasi di tahun 2013 adalah semua Executive room di Naripan Wing dirubah menjadi Naripan Suite yang mempunyai tampilan baru. Area umum yang direnovasi adalah lobby, Preanger Brasserie, Grand Ballroom, Executive Lounge, dan kolam renang. Renovasi dilakukan namun tetap mempertahankan pola art deco yang menjadi ciri khas Grand Preanger.

Tidak semua pihak menyukai keputusan rebranding ini. Ada konsumen yang tidak suka dan merasa bahwa nama Grand Preanger yang sudah menjadi ciri khas Bandung sejak tahun  1929 malah hilang. Memang kesannya Grand Preanger ini berganti nama menjadi Prama. Saya juga mengira begitu awalnya. Padahal Prama hanya ditambahkan di depan nama aslinya. Grand Preanger-nya tetap ada, kok.



ini sebelum rebranding. lihat tulisan di kiri bawah


Referensi : http://inspirasibangsa.com/grand-hotel-preanger-kini-jadi-prama-grand-preanger-bandung/
http://travel.kompas.com/read/2014/04/25/0908047/Hotel-hotel.dari.Aerowisata.Berganti.Nama
http://bandung.bisnis.com/read/20140513/34487/508681/prama-grand-preanger-bandung-lakukan-rebranding-usaha
www.tripadvisor.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar