What's in this blog

I don't tell you a lot about theories, you can Google them easily. I tell you about my opinion, which can affect your opinion and open your mind about marketing and branding.

Sabtu, 16 Mei 2015

Brand Association -> Brand Image

Menurut Rangkuti (2004), brand association adalah segala hal yang berkaitan dengan ingatan mengenai sebuah merek. Asosiasi ini merupakan atribut yang ada di dalam merek itu dan memiliki suatu tingkat kekuatan. Keterkaitan pada suatu mereka akan lebih besar apabila pelanggan mempunyai banyak pengalaman yang berhubungan dengan merek tersebut.

Brand association contohnya seperti saat kita mendengar merek, kita dapat menyebutkan ciri-cirinya, harganya, produknya seperti apa. Misalnya saat disebutkan merek Telkomsel. Konsumen dapat mempunyai asosiasi provider Indonesia, harganya mahal, sinyalnya kuat, warnanya merah. Hal-hal seperti itu merupakan asosiasi merek.

Sedangkan brand image menurut Keller (2003) adlaah anggapan yentang merek yang direfleksiakan konsumen yang berpegang pada ingatan konsumen. Menurut Kotler dan Armstrong (2001), brand image adalah seperangkat keyakinan konsumen mengenai merek tertentu.
Pada dasarnya, brand image adalah sekumpulan brand association.

Ingat, bahwa brand association dan brand image adalah komponen-komponen brand yang terbentuk di dalam pikiran konsumen. Bukan apa yang diinginkan perusahaan. Apa yang diinginkan perusahaan bisa saja berbeda dengan apa yang dipikirkan oleh konsumen, tergantung cara perusahaan mengenalkan brand nya dan tergantung pengalaman konsumen mengenai brand tersebut.

Karena brand association dan brand image adalah hal yang berkaitan dengan pikiran orang lain, makan perusahaan harus tahu cara untuk masuk ke dalam benak konsumen dengan benar dan mempresentasikan produknya dengan benar pula.



Dari sejak tahap pembentukan brand association, produk harus sudah positif. Atribut-atribut produk yang positif dapat membentuk brand image produk yang positif, bahkan bisa membentuk brand image perusahaan yang positif juga. Selain positif, harus juga konsisten. Sesuai dengan brand positioning yang perusahaan inginkan dan terus pertahankan atribut itu agar brand association tetap sama dan bertahan di dalam consumer's heart and mind. Jangan lupa untuk menggunakan media komunikasi yang tepat untuk menjangkau target market.

1 komentar: